Rabu, 19 November 2014

Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i Bocah Menggemparkan Dunia



1.    Sayyid muhammad husein tabataba’i
Subhanaallah... kata yang patut kita ucapkan tatkala melihat sesuatu yang mencengangkan dan membuat kita kagum/takjub keyika melihat segala sesuatu yang Allah ciptakan dimuka bumi ini. Anak ini yang pertama mampu menyampaikan semua keinginan dan percakapan sehari-hari dengan menggunakan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i, lahir pada tanggal 16 Februari 1991 di kota Qom, sekitar 135 kilometer dari Teheran, ibu kota Iran. Dia adalah Doktor Cilik Hafal dan Paham Al-Qur’an.
          Husein mendapat gelar Doktor pada usia 7 tahun di Hijaz Collage Islamic University yang terletak di jantung wilayah Kerajaan Inggris, sekitar 32 kilometer dari kota Birmingham. Dia menjalani ujian selama 210 menit dan memperoleh nilai 93. Husein menjalani ujian dalam dua kali pertemuan. Ujian yang harus dilaluinya meliputi lima bidang. Yakni, menghafal Al-Qur’an dan menerjemahkannya ke dalam bahasa persia, menerangkan topik ayat Al-Qur’an, menafsirkan dan menerangkan ayat Al-Qur’an dengan menggunakan ayat lainnya, bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an, dan metode menerangkan makna Al-Qur’an dengan metode isyarat tangan. Sesuai standar dari Hijaz collage Islamic University, dengan nilai 93, pada tanggal 19 Februari 1998 Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang “Science of The Retention of The Holy Quran”. Menurut standar yang ditetapkan Hijaz College, peraih nilai 60-70 akan diberi sertifikat diploma, 70-80 sarjana kehormatan, 80-90 magister kehormatan, dan di atas 90 doktor kehormatan honoris causa.
          Seorang anak Iran bernama Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i, yang mulai belajar Al-Qur’an pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun! Pada usia sebelia itu dia tidak hanya mampu menghafal seluruh isi Al-Qur’an, tapi juga mampu menerjemahkan arti setiap ayat ke dalam bahasa ibunya yaitu Persia, memahami makna ayat-ayat tersebut, dan bisa menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapan sehari-hari. Bahka dia mampu mengetahui dengan pasti di halaman berapa letak suatu ayat, dan di baris ke berapa, di kiri atau di kanan halaman Al-Qur’an. Dia mampu secara berurutan menyebutkan ayat-ayat pertama dari setiap halaman Al-Qur’an, atau menyebutkan ayat-ayat dalam satu halaman secara terbalik, mulai dari ayat terakhir sampai ke ayat pertama.
          Selama di Inggris, Husein juga diundang dalam berbagai majelis yang diadakan komunitas muslim setempat. Umunya para tamu undangan ingin menguji kemampuan bocah ajaib tersebut. Uniknya, Husein menjawab semua pertanyaan dengan mengutip ayat Al-Qur’an. Contohnya, dalam satu forum seseorang bertanya, Bagaimana pendapatmu tentang budaya Barat? Husein menjawab, “(Mereka) menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya.” (QS 19:59). Penanya lain bertanya, “Apa yang dilakukan Imam Khomeini terhadap Iran?” Husein menjelaskan,”(Dia)membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.” (QS 7:15). Maksudnya, pada pemerintahan monarki, rakyat Iran terbelenggu dan tertindas. Lalu Imam Khomeini memimpin revolusi untuk membebaskan rakyat dari belenggu dan penindasan.
          Untuk kasus Husein, proses pendidikan  Al-Qur’an telah dimulai sejak dia masih dalam kandungan. Orang tua Husein menikah ketika mereka masing-masing berusia 17 tahun, dan setelah menikah keduaanya bersama-sama berusaha menghafal Al-Qur’an. Tekad itu akhirnya tercapai 6 tahun kemudian, ketika mereka berhasil menghafal 30 juz Al-Qur’an. Dalam proses menghafal itu, keduanya membentuk kelompok khusus hafiz Al-Qur’an. Dalam kelompok itu, secara teratur dan terprogram, orang tua Husein dan rekan-rekannya yang juga berkeinginan untuk menghafal Al-Qur’an, bersama-sama mengulang hafalan, mengevaluasi dan menambah hafalan. Orang tua Husein juga mendirikan kelas-kelas pelajaran Al-Qur’an yang diikuti oleh para pencinta Al-Qur’an.
          Seiring dengan kegiatan belajar dan mengajar Al-Qur’an orang tuanya, Husein dan saudara-saudaranya tumbuh besar. Husein sejak kecil selalu diajak ibunya untuk menghadiri kelas-kelas Al-Qur’an. Meskipun di kelas-kelas itu Husein hanya duduk mendengarkan, namun ternyata dia menyerap isi pelajaran. Pada usia 2 tahun 4 bulan, Husein sudah menghafal juz ke-30 (juz amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti aktivitas ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al-Qur’an, serta aktivitas kakak-kakaknya dalam mengulang-ulang hafalan mereka. Melihat bakat istimewa Husein, Ayahnya, Sayyid Muhammad Mahdi Tabataba’i, pun secara serius mengajarkan hafalan Al-Qur’an juz ke-29. Setelah Husein menghafal juz ke-29, dia mulai diajari hafalan juz pertama oleh ayahnya.
          Awalnya, sang ayah menggunakan metode biasa, yakni membacakan ayat-ayat yang harus dihafal, biasanya setengah halaman dalam sehari dan setiap pekan. Namun ayahnya menyadari bahwa metode seperti itu memiliki dua persoalan. Pertama, ketidak mampuan Husein membaca Al-Qur’an membuatnya sangat tergantung kepada ayahnya dalam mengulang-ngulang ayat yang sudah dihafal. Kedua, metode penghafalan Al-Qur’an secara konvensional ini sangat kering dan tidak cocok bagi psikologis anak usia balita. Selain itu, Husein tidak bisa memahami dengan baik makna ayat-ayat yang dihafalnya karena banyak konsep-konsep yang abstrak, yang sulit dipahami anak balita.

Syarifuddin Khalifah Bocah Menggemparkan Dunia

1.    Syarifuddin khalifah
Betapa berat rasanya batin kedua orang tua Syarifuddin Khallifah ketika mendengar kalimat-kalimat aneh diucapkan anaknya, ternyata kalimat yang dilontarkan oleh anaknya itu adalah ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Syarifuddin(atau Syarif-iddin) Khalifah, adalah seorang anak ajaib, lahir di Arusha, pada bagian utara tanzania (sebuah negara di Afrika Timur), pada bulan Desember 1993. Pada saat itu Muslim disana hanya minoritas dan berbahasa Arab bukan asli di Tanzania. Orang tuanya Syarifuddin adalah penganut agama Kristen Katolik. Bahsa ibu mereka adalah bahasa Swahili dan mereka tidak tahu bahasa Arab.
          Ketika ia masih kecil, orang tuanya (yang beragama Kristen) menyadari bahwa ia mampu membaca seluruh Al-Qur’an dengan hati, meskipun tubuh tidak pernah mengajarkan dia melakukannya. Pada usia dua bulan, ia menolak untuk menyusui air susu ibunya.
          Pada usia empat bulan, ia mulai membaca ayat-ayat dari Al-Qur’an. Pada saat ia berusia satu tahun, ia mampu membaca Al-Qur’an secara keseluruhan dan melanjutkan untuk dapat berkhotbah dalam bahasa Arab, Swahili dan Perancis tanpa pendidikam formal.
          Hal ini melaporkan bahwa kata-kata pertama adalah: “Anda orang bertobat dan Anda akan diterima oleh Allah” dan ia mengucapkan kata-kata dalam bahasa Arab. Orang tua yang bersangkutan awalnya mengira ia kerasukan setan dan pendeta Kristen menyuruh untuk berdoa bagi bayi. Akhirnya, tetangga muslim mampu menafsirkan pidato Syarif. Setelah orang tuanya mengakui bahwa ia adalah keajaiban dari Tuhan, orang tuanya masuk Islam.
          Selain itu, meskupin fakta bahwa ia berasal dari Tanzania, ia berbicara bahasa Arab dengan lancar selain 4 bahasa lain (Inggris, Perancis, Italia, Swahili). Dia mampu mengambil bahasa sangat cepat, ia pernah berkata: “Aku pergi ke Kongo dan mendengar orang berbicara Lingala (bahasa lokal) saya langsung bisa mulai bicara itu. “Hari ini, dia memberikan khotbah dan ceramah di Afrika dan Eropa yang menarik ribuan orang untuk mendengarkan dia. Karena anak ini, ribuan orang telah masuk Islam.
Kisah Anak Penghafal Al-Qur’an, Syarifuddin dari Afrika
                   https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSYu15kifEAeosQLMHxJIMEBCSz95pnWH29ujai7GqaC09DBU4Q
          Syarifuddin Khalifah yang terlahir dari keluarga Kristen Katolik ternyata mampu menghafal Al-Qur’an di usia 1,5 tahun. Allah swt memperlihatkan keajaiban bicah Arusha, kota kecil di utara Tanzania, Afrika.
          Arusha adalah sebuah kota di utara Tanzania. Ini adalah ibukota Daerah Arusha yang mengklaim populasi 1.288.088, termasuk 516.000 untuk Distrik Arusha (sensus 2007). Arusha dikelilingi oleh beberapa pemandangan Afrika yang paling terkenal dan taman nasional. Terletak di bawah Gunung Meru di tepi timur cabang timur Great Rift Valley, memiliki iklim yang sejuk dan dekat dengan Serengeti, Ngorongoro Crater, Danau Manyara, Olduvai Gorge, Tarangire Taman Nasional, dan Gunung Kilimanjaro, serta memiliki sendiri Arusha Taman Nasional di Gunung Meru. Arusha adalah hubungan diplomatik internasional utama. Kota tuan rumah dan dianggap sebagai ibukota de facto dari Masyarakat Afrika Timur. Sejak tahun1994, kota ini juga menjadi tuan rumah Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda. Ini adalah kota multikultural dengan meyoritas penduduk Afrika, minoritas Arab dan India yang besar, dan banyak di Eropa dan Amerika, terlibat dalam urusan diplomatik dan industri pariwisata yang berkembang pesat di lokal. Agama dan denominasi penduduk Arusha itu adalah Katolik, Anglikan, Yahudi, Islam, dan Hindu.
          Bahwa dikisahkan, penduduk di Arusha yang hanya berjumlah 1.2 juta orang, dimana mayoritas penduduk beragama Kristen, baik Kristen Anglikan dan Kristen Katolik, lahir anak yang di usia 4 bulan sudah mampu membaca ayat suci Al-Qur’an. Anak pasangan Francis dan Domisia ini pun semakin membuat kehebohan ketika di usianya yang masih beberapa hari, menolak untuk dibaptis di Kingori Baptis Church.
          “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah na jumba wake Muhammad SAW!”
          Begitulah Syarifuddin kecil mengucapkan pada kedua orang tuanya dalam bahasa Arusha. “Ibu, tolong jangan baptis saya, saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW.” Jauh setelah acara pembaptisan yang gagal, Allah SWT makin memperlihatkan kebenaran ajaran-Nya dengan memperlihatkan kemampuan Syarifuddin menghafal Al-Qur’an maupun shalat lima waktu tanpa ada yang mengajarkan maupun mencontohkan.
          Melihat keajaiban demi keajaiban, Francis dan Domisa akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat. Meraka resmi masuk Islam dengan disaksikan oleh Ustadz Ismael. Penduduk yang sebelumnya mayoritas beragama Kristen pun mulai percaya kebenaran dari Allah swt dan meraka ramai-ramai masuk Islam. Tak heran, kini ribuan orang telah diislamkan oleh Syarifuddin.
          Suatu ketika Syarifuddin yang sudah digelari Syekh datang ke Ethiopia. Ribuan orang hadir di stadion Ethiopia. Tak Cuma kaum muslimin, justru yang hadir mayoritas umat Kristiani. Harap maklum, anak yang terlahir dari keluarga non-muslim memiliki magnet yang bagitu kuat di kalangan Kristiani. Mereka yang tidak percaya maupun setengah percaya ingin melihat langsung sosok Syarifuddin. Bahkan, mereka yang tidak percaya sempat mengatakan pada Syekh, “Are you Jesus?” Kemudian dengan tenang Syekh Syarifuddin menjawab, “No...I’m not Jesus, I’m created by God. The same God who created Jesus.” Di stadion Ethiopia itu pula, bocah ini membimbing umat Kristiani untuk mengucap dua kalimat syahadat: Asyhdu an-laa ilaaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah. Subhanallah!

          Keajaiban Syarifuddin serupa dengan Muhammad Husein, kisah nyata tentang Muhammad Husein sudah di bahas di BAB sebelumnya, yaitu seorang anak kecil berasal dari Iran ia juga diberkahi oleh Allah SWT dapat mengahafal seluruh ayat Al-Qur’an tetapi proses pengahafalan mereka berbeda. Jika Muhammad Husein sejak dari kandungan ibunya, ia sudah didengarkan seluruh ayat-ayat Al-Qur’an dan juga dia bacakan oleh kedua orang tuanya. Sedangkan Syarifuddin berbeda dengan Husein, Syarifuddin tidak pernah belajar Al-Qur’an dia pun tidak pernah juga memasuki dunia pendidikan tentang Al-Qur’an. Tentu saja karena Syarifuddin merupakan anak dari sebuah penganut agama kristiani. Ia pun tidak permah mendengarkan sepatah kata-pun becaan ayat-ayat Al-Qur’an. Mungkin kita kebingunan bagaimana seorang anak kecil yang sejak kecil tidak pernah mendengar atau membaca Al-Qur’an dapat menghafal Al-Qur’an.
          Hal yang membuat kita tercengang kembali di saat membancanya adalah ketika Syarifuddin berumur 1,5 tahun ia sudah mampu mengerjakan shalat lima waktu, bagaimanakah ia mampu mengerjakan shalat sedangkan umurnya masih 1,5 tahun? Dari mana kemampuan itu? Sedangkan orangtuanya belum lalam masuk Islam dan masih belajar tentang Islam, dimana anak seumur itu harus melalui proses meniru dalam artian apapun yang dilakukan orang-orang yang dillihatnya, kemungkinan akan ditiru kembali.
          Syarifuddin Khalifah sangatlah berbeda ia terlahir tanpa pernah melihat sebuah keteladanan dari keluarganya dalam hal ibadah. Apalagi shalat yang dilakukan pada setiap gerakannya di ikuti dengan sebuah doa-doa tertentu.
          Begitulah kuasa Allah kepada setiap hamba-hamba-Nya. Dia adalah Maha menjadikan segala yang dikehendakinya, tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dilakukan-Nya karena dia pencipta dari segala sesuatu di muka bumi ini.

Ali Yakubov Bocah Menggemparkan Dunia

1.    Ali yaKUBOV
Mama...Papa... lihatlah di tubuhku muncul tanda seperti ini, tanda ini hanya muncul di hari senin malam, hari kamis dan jum’at aku merasa kesakitan ketika itu terjadi, aku selalu menangis dan suhu tubuhku naik.
Beberapa tahun yang lalu, dunia digemparkan oleh fenomena aneh dari Rusia, yaitu kemunculan ayat-ayat “Al-Qur’an” di sekujur tubuh bayi berusia 9 bulan, nama bayi itu adalah Ali Yakubov, para pemimpin agama di Dagestan mengatakan ayat “Bersyukurlah atau bersyukur kepada Allah” muncul di kaki kanan Ali Yakubov dalam tulusan Arab awal pekan ini, menurut Reuters. Pada saat wartawan asing telah tiba, ayat itu telah memudar untuk satu huruf.
          Dalam foto, kata-kata terlihat seperti tanda lahir merah muda beberapa inci tinggi. Orang tua Ali kepada wartawan pada awalnya mereka pikir itu sebenarnya tanda lahir atau iritasi kulit, tetapi dokter tidak bisa menjelaskannya. Huruf muncul di berbagai bagian tubuhnya dan tak lama sebelum set baru akan muncul, orang tuanya mengatakan, suhu anak itu terpancang pada sekitar 150 derajat. “Tidak mungkin untuk menahannya, ia menangis, mengangkat bagian tubuh (di mana ayat tersebut muncul), suhu tubuhnya naik hingga 400C, dan dia tidak tidur sepanjang malam,” kata ibunya kepada wartawan.
          “Dari sudut pandang kedokteran, saya tidak bisa menjelaskannya dengan cara apapun,” kata perawat lokal Saida Rasulova. Untuk menambah misteri, Rasulova mengatakan bayi Ali dilahirkan dengan cerebral palsy dan kondisi jantung iskemik (mengurasi suplai darah ke otot jantung) tetapi mengatakan dia sekarang sehat.
          Sekitar 2.000 peziarah yangn muncul setiap hari di rumah keluarga yang sederhana di kota Kizlyar di mana bendera hijau garis jalur (hijau menjadi warna islam). Polisi setempat menjaga ketertiban sementara peziarah dan para pemimpin Muslim berdoa dan mencoba memfoto dari ayat-ayat yang sebelumnya muncul pada anak tersebut.
                   Dagestan adalah sebuah republik maayoritas Muslim yang terletak di Rusia wilayah Kaukakus Utara di perbatasan Chechnya. Di daerah itu telah terllihat serentetan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir dengan pasukan keamanan secara rutin bentrok dengan gerilyawan separatis. “Fakta bahwa kejadian ini terjadi di sini adalah sinyal bagi kita untuk memimpin dan membantu saudara-saudara kita menemukan kedamaian,” kata kepala daerah Kizlyar, Sagid Murtazaliyev, lalu bicara wartawan. “Kita tidak boleh lupa dengan perang terjadi di sini.”
          Pihak keluarga mengatakantulisan ayat-ayat Al-Qur’an lama akan menghilang sebelum muncul tulisan-tulisan ayat Al-Qur’an baru, biasanya hal tersebut terjadi seminggu dua kali. Ibu Ali yang bernama Madina mengatakan dia dan suaminya bukanlah termasuk orang yang religius dalam beragama.
          Awal mula kejadian tersebut pihak keluarga tidak mencerikatan fenomena yang sangat langka dan aneh tersebut ke siapapun, namun akhirnya mereka buka mulut pada dokter untuk menanyakan perihal aneh yang terjadi pada buah hati mereka tersebut. Sekarang Ali menjadi bayi yang sangat dihormati di Propinsi Dagestan wilayah konflik Chechnya si Selatan Rusia demikian dikutip dari sumber The Sun. Salah seorang tokoh setempat juga Akhmedpasha Amiralaev mengatakan itu meruapakan pertanda pesan Allah pada manusia terutama di wilayah mereka untuk segera menghentikan konflik yang berkepanjangan.
          Yang perlu diketahui juga munculnya ayat-ayat suci Al-Quran di tubuh bayi Ali tersebut adalah setiap hari Senin dan Malam Jum’at, biasanya ditandai dengan suhu badan yang naik tinggi dan selalu menangis, hingga orang tuannya selalu menggendong karena tidak tega melihat buah hatinya menangis terus. Kita tidaklah tau apa arti dari pertanda semua ini, hanya Allah yang mengetahui. Namun sebagai umat beragama kita perlu lebih mendekatkan diri atas tanda-tanda semacam ini karena dalam keimanan kita tentunya tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan melainkan atas kehendakNya. Maha Suci Allah.
Pendapat Berbeda Tentang Keberadaan Tulisan Arab Di Tubuh Ali Yakubov
                  https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ3mzvvVrHW3YELNt7YPFBHmDYeCCmpI43RjUMXYLzZQdKp-4hqpw                                https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSOIYZ6FtqsdWFnHo00G86z3VH2vEWesdn2C8SWY9xpGeZh9mvu

          Dalam kejadian tersebut masih banyak tanda-tanda yang harus dipertanyakan melalui sebuah medis. Dalam pendapat medis mengatakan “Keajaiban”  tersebut tak lain adalah penyakit kulit yang dianamakan dermatographic urticaria atau dikenal juga dengan istilah dermographism atau dermographism.
Penyakit tersebut adalah sebuah kelainan kulit yang diderita 4-5% manusia saja. Penyebabnya adalah lapisan  sel-sel di permukaan kulit yang mengeluarkan histamin tanpa adanya antigen, karena membran yang lemah di sekeliling lapisan sel-sel tersebut. Histamin yang dihasilkan membuat kulit membengkaka di daerah yang berpenyakit. Kulit penderita menjadi mudah merah meradang pada saat disentuh atau digores dengan benda tumpul. Akibatnya, seseorang bisa dengan leluasa membentuk tulisan atau gambar pada kulit penderita dermatographism ini. Dalam kasus Ali Yakubov, tentu saja “ayat-ayat” tersebut ditulis oleh orang tua atau orang terdekatnya untuk mencari sensasi semata. Keterangan lebih lanjut mengenai ihwal penyakit ini antara lain bisa dibaca di jurnal kesehatan kulit Healthy-skincare.com.
          Dermatographism adalah suatu kondisi kulit yang mempengaruhi 2 sampai 5 persen dari populasi dan dapat digambarkan sebagai tulisan kulit atau gambar kulit. Mengacu pada kulit dan graphism untuk menulis atau menggambar. Gesekan kulit menyebabkan mengangkat garis merah dan gatal dalam pola iritasi. Dengan kata lain, jika Anda menggunakan sebuah benda (seperti akhir dari gagang sendok) untuk menulis nama Anda pada lengan Anda tanpa paksaan terlalu banyak, hasilnya adalah penampilan nama Anda pada kulit Anda dalam bentuk gatal bekas merah dibangkitkan. Hal ini terjadi dalam beberapa menit atau kurang. Contoh lain adalah cahaya menggaruk kulit. Hal ini mengakibatkan munculnya merah tampak dramatis dan tanda dibangkitkan pada kulit, menunjukkan persis pola menggaruk yang terjadi.
          Dermatographism bukanlah kondisi serius. Namun, karena ini masalah kulit bisa sangat tidak nyaman, menggangu, dan stres bagi individu, dapat mengakibatkan penurunan kesehatan umum yang baik jika tidak tidak ditangani. Kemerahan disebabkan oleh mengelus kulit tidak biasa.  Bahkan, selama 25% sampai 50% dari populasi, jika membelai akan mengahasilkan semacam tanda merah. Namun, hal ini tidak dermatographism karena kulit tidak menjadi merah dan hanya tidak mengangkat atau sangat gatal. Dermatographism dikategorikan sebagai salah satu beberapa jenis urtikaria. Urtikaria adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi kulit yang ditandai dengan pengembangan berbagai jenis welts yang sangat gatal dan merah atau gatal-gatal pada kulit. Sarang ini dapat muncul pada setiap bagian tubuh. Hasil Urtikaria dan reaksi hipersentivitas pada kulit setelah seseorang telah terkena alergen atau antigen. Hal ini menyebabkan pelepasan histamin yang mengarah ke bekas dan gatal-gatal, bengkak.
          Berita mengenai fenomena Ali Yakubov pun lambat laun menuai kecurigaan. Skeptisisme atas keajaiban tersebut bermunculan. Sejumlah situs berita di internet melaporkan ihwal kecurigaan ini, dan begitu pula situs Merseysideskeptics dan berbagai situs lain di internet. Berbagai kecurigaan tersebut bernada sama:Dermatographic urticaria.  Terlepas dari kebohongan itu, hal yang menarik dari fenomena ini adalah tak semua masyarakat Muslim “sumringah” dengan fenomena Ali Yakubov. Anda suatu kelompok yang terkenal ‘keras’, malah mengutuk dan mengancam membakar rumah sang bayi tersebut. Sebagaimana kita tahu, kelompok ini adalah paham keislaman yang sangat “sensitif” terhadap apa-apa yang dianggap musyrik atau berpotensi menciptakan kemusyrikan.
          Beberapa sekelompok di Rusia pernah mendatangi rumah bayi itu dan meminta orang tuanya menunjukkan bayi tersebut kepada mereka. Sebelum itu, sekelompok ini berkali-kali mengancam akan membakar rumah tersebut. Mendapat ancaman seperti itu, rumah sang bayi akhirnya dijaga oleh sekelompok petugas keamanan yang disediakan oleh kepala distrik setempat. Reaksi “positif” masyarakat agamis terhadap fenomena Ali Yakubov menunujukkan betapa lemahnya benteng intelektual masyarakat dalam menyikapi apapun fenomena yang muncul di sekelilingnya. Makna agama tak lebih dari “penyembahan terhadap Tuhan” dan “sensasi mukjizat”. Padahal, kemajuan peradaban dimulai dari intelektualitas. Intelektualitas memicu perkembangan ilmu pengetahuan, dan perkembangan ilmu pengetahuan diawali dari skeptisisme, bukan keyakinan.
          Semua itu adalah pertanyaan yang sulit dijawab tetapi Allah telah berfirman tentang sebuah kebesarannya itu yaitu : “Kami akan memperlihatkan kepda mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami disengaja wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS Fush-Shilat : 53).
          Pada bayi tersebut ada salah satu bunyi dari ayat Al-Qu’an yaitu “Allah Tuhan Semesta Alam”. Allah telah memberikan penegasan sekaligus kepada manusia sesuai arti ayat tersebut bahwa hanya 1 saja mutlak yang sewajibnya harus disembah, yaitu “Allah dan bukan Tuhan sesembahan lain,” Islam adalah agama orang-orang yang berserah diri kepada Allah dan tidak menyembah Tuhan selain Allah.
          Katakanlah : Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan anatar kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katankanlah kepada mereka saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS Ali Imran:64)
          Sesungguhnya Islam sudah ada sejak zaman Nabi Adam dan Nabi Ibrahim: “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah denga jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu, Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan begitu pula dalam (Al-Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Penolong.” (QS Al Hajj : 78).
          “Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orsng yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan. “(QS Al Baqarah: 140) “ Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah ditunjukki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang  benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS Al An’aam: 161)
          “Kemudian kami wahyukan kepadamu Muhammad: “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS An Nahl: 123) Bahkan Ibrahim mewasiatkan keturunannya agar tidak mati kecuali dalam agama Islam: “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati keculai dalam memeluk agama Islam.” (QS Al Baqarah:123)
Bayi Ajaib: Tanda Kiamat?

                                    https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRq1ipcyldjg_L3Terp6iQ-1nka520mD25jdUuIGtwxYzWGI_oV
          Seorang imam yang mengunjungi Madinah dan anaknya memiliki lebih apokaliptikmengambil situasi, mengatakan, “Ada tertulis bahwa lebih dekat ke ujung dunia, tanda-tanda tersebut akan muncul di tubuh seseorang. “Tanda bayi telah menyebabkan seperti aduk bahwa Dewan Mufti Rusia mengeluarkan pertanyaan yang menyebut mereka sebuah peringantan bagi umat Islam untuk “beralih ke pada agama Allah”
          “Mereka harus bertibat dari dosa-dosa mereka, dan meninggalkan perselisihan mereka, konflik, dan konfrontasi pembunuhan antar saudara,” kata pernyataan itu, menurut kantor berita Rusia Interfax. Madina, yang menikah dengan sorang polisi lokal, tidak diragukan lagi bahwa kondisi anaknya yang terkait denga masalah di kawasan itu. “Allah Maha Besar dan ia mengirimkan anak ajaib saya untuk menjaga orang-orang kita aman,”