Pengarang: Annie Zulaikha
Kategori: Sejati
Saat fajar bergelayut di ujung kaki langit
Aku berbisik pada sebuah dinding yang membeku
Lidahku mulai kelu saat hatimu tak lagi bisa kusentuh dengan ujung telunjukku
Tak ada kata yang menuturkan kearifan
Tak ada suara yang menjawab pertanyaan yang kuberikan padamu
Serasa timah yang mengeras, menghempas bautan sinar yang tak lagi terang...
Kuberbicara pada dinding yang membeku
Bila mentari tlah mulai bersinar
Walau diam seribu bahasa tak bergeming dengan celoteh yang kuharap mampu mengubah sang waktu yang cepat bergulir
Kuingin menata hati dan riuhnya gemericik air di dasar hatimu wahai dinding yang membeku
Kau seperti maja yang getir
Yang menyisakan barisan sembilu
Kembalilah pada alam semak belukar di kanvas yang pernah kulukiskan tukmu
Karena kuingin menua bersama tiap tetes peluhmu...
Dalam tirai bahtera yang Sang Pencipta takdirkan buatmu...
Juga buatku...
Kuberbicara padamu dinding yang membeku
Hatiku tak sesempurna lihai karismamu
Secerah lukisan pagi yang berarak jingga kabut keemasan
Kuberdiri disampingmu
Selalu...
Selalu...
Dan selalu bersamamu...
Menjemput takdir asa yang telah tertulis di langit ke tujuh
Bersamamu...
Selalu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar